Teringat saat mata itu mengalirkan air mata. Kesedihan sesaat yang menghantui sepanjang masa. Hanya saja tangan ini tak mampu menghapusnya, pelukkan ini takkan mampu menenangkannya. Terlalu banyak kegalauan yang kurasakan, kebingungan seakan berputar kencang. Ada yang harus menghentikannya.
Jendela kamar tertutup rapat, udara tetap ada memenuhi ruang jantungku. Hembusnya semakin cepat saat kembali aku mengingat. Berpikir ini takkan selamanya, sementara hilang bersama angin lalu. Kukira itu benar, tapi aku salah. Dia datang menghantui perlahan, perlahan menikam merobek ketenangan yang aku rasakan.
Jika saja tak ada dia aku pasti tertawa tapi aku lebih suka ada dia. Karena tetap ada hikmah dibalik semua kegalauan yang kurasakan. Semoga saja aku menyadarinya tanpa harus mencarinya, paling tidak aku merasakannya. Bernafas dengan lega, hirup energi positif keluarkan energi negatif hidup dengan benar. Tatap masa depan, karena "MAJU ITU KEDEPAN".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar