Klik.

Minggu, 06 Mei 2012

Full Moon Blues

Ada sebuah cerita ketika bulan tak menampakkan wajahnya. Aku terjaga menatap langit bersama sec`ngkir kopi manis dan ciggarete yang tak pernah lupa menemani. Sekedar menghangatkan, jaket bulu angsa lekat menempel seakan tak mau lepas dari tubuh ini. 

Sore ini kembali aku sadari, senja tak semerah sebelum hari ini. Mendengar suara burung gereja, kembali pada sarangnya, aku rasa hatiku membiru berharap angin membawanya berlalu. Sungguh terdalam goresan wajah itu terlukis lagi. Apa boleh buat, diam yang bisa kulakukan, tak sengaja mengenangmu.

Aku lihat matatari sudah tak kuat menahan sinarnya, dan malam telah terjelang. Hitam mulai menggantikan cerah hari dan dingin telah menghantui. Aku membayangkan malam bersama bulan bintang, selayaknya kembang api tak kunjung mati. 

Tapi memang kenyataanku tak seindah imajinasi ini, benar malam datang, benar dingin datang hanya saja bulan bintang malu untuk menyapaku. ah awan hitam, dan ribuan tetes air turun, aku berkata mungkin ini yang namanya hujan. Sempat terbesit tanya kenapa harus hujan yang datang, bukan ini yang kuharapkan. ah Full Moon ........

Tapi tak apalah, aku pikir malam ini hatiku sudah cukup FULL MOON BLUES, mungkin karena aku tak sengaja mengenangmu. Thank's to you hujan aku rasa tidur ku akan nyenyak malam ini :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar